Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

Menjelajahi Kota Batu Petra

Gambar
 Kota Batu ialah panggilan dari Petra di Yordania. Telah eksis semenjak tahun 312 Sebelum Masehi, Petra masuk untuk Peninggalan Dunia UNESCO. Miliki Sikap Bijak Bermain Judi Bola Petra, salah satunya tujuan di Yordania (seputar 3 jam dari pusat kota Amman) yang masuk di bucket daftar, harus sekali. Untuk kota tua yang disebut peninggalan riwayat, dibuat di tahun 312 SM, dari suku Nabathean. Mereka membuat bangunan dengan memahat pada batu, untuk salah satunya ketrampilan penting mereka. Membuka semenjak jam 6 pagi, seharusnya Anda tiba sepagi kemungkinan, sebab perlu waktu cukup untuk menelusuri semua tempat yang paling luas. Ticket dengan harga 50 JD (1 JD seputar Rp 20.000) hingga sayang jika tidak kita gunakan semaksimal kemungkinan. Bawa serta bekal air minum serta makanan ringan, sebab walaupun ada warung, mengingat kurs, hingga cukup mahal. Gunakan pakaian yang nyaman untuk berjalan jauh, khususnya alas kaki. Ada Kuda, keledai, Unta serta kereta kuda sich, tetapi semakin lebih as

Melepas Rindu dengan Baginda Nabi Muhammad SAW di Banten

Gambar
Beberapa pengunjung pameran artefak Rasulullah di Museum Situs Kepurbakalaan, Kompleks Kesultanan Banten memperlihatkan muka sendu. Mereka kangen pada baginda Nabi Muhammad. Miliki Sikap Bijak Bermain Judi Bola "Kapan lagi dapat sedekat ini dengan rambut Nabi Muhammad," kata Ndiem dari Serang. "Muhammad ialah pujaan dalam kehidupan saya," tutur Saparudin pengunjung yang lain. Ia serta sampai membolos kerja cuma untuk lihat beberapa benda punya Nabi Muhammad di museum ini. Buat ia, figur Nabi Muhammad berasa demikian jelas dengan lihat beberapa barang yang dipakai serta ditampilkan di Kompleks Kesultanan Banten itu. Disana ada satu helai rambut serta jenggot yang disebutkan punya Nabi Muhammad. , sandal nabi yang ditampilkan dalam salah satunya pojok. Kecuali tu ada sorban yang dibuat berbahan ciri khas. Simak juga: Masyarakat Ketertarikan Melihat Artefak Nabi Muhammad SAW di Banten"Titik sebagai penghentian pengunjung lumayan lama ialah rambut, jenggot, tapak,

Langka, Al-Quran Kuno dari Daun Lontar di Museum Gusjigang

Gambar
  Al Quran raksasa di Museum Gusjigang, Kudus, Jateng (Dian Utoro Aji/detikTravel) FOKUS BERITA Muslim Traveler Kudus - Museum Gusjigang X-Building di Kudus simpan koleksi Al-Quran kuno berumur tiga era. Ada juga Al Quran memiliki ukuran raksasa serta mini, yang dibuat dari lontar. Miliki Sikap Bijak Bermain Judi Bola Museum Gusjigang ada di Jalan Sunan Muria nomor 33, Kudus. Kecuali jadi etalase Kudus tempo dahulu, museum itu mempunyai galeri Al Quran. Galeri Alquran di museum Gusjigang itu berisi satu Al Quran memiliki ukuran raksasa. Disamping itu, ada tujuh Al Quran yang terletak melingkari Alquran besar itu. Ke-7 Al Quran itu ialah Al Quran kuno daun lontar, Al Quran bahan kulit sapi, Al Quran mini stambul Turki, Al Quran sampul pintu Ka'bah, Al Quran bahan kertas kuno, Al Quran kuno dari surau, serta Al Quran kuno dari pesantren. "Di galeri Al-Quran itu ada beberapa Al-Quran baik macamnya, berbahan, atau ukurannya. Disana ada Al-Quran paling kecil serta paling besar, sel

Soju Halal Bandung Bikin Netizen Penasaran

Gambar
 Belakangan ini, warga Indonesia kehadiran produk lokal baru yakni Soju halal. Berita itu ramai jadi pembicaraan warganet di sosial media. Miliki Sikap Bijak Bermain Judi Bola Soju halal ini jadi trend minuman yang baru tampil di awal Agustus 2020 kemarin. Dari sisi paket, Soju Halal serta Soju dari Korea Selatan memang hampir sama, minuman memiliki warna bening serta memakai botol memiliki warna hijau. Produk minuman soju halal membuat warganet bertanya-tanya masalah kebenaran serta muatan pada minuman itu. "Soju halal? mm--mksud km air putih tpi ada variasi rasa-rasanya?", tutur account twitter @soekjin***. Ada pula warganet yang memberi respon dengan mempersoalkan pemakaian nama Soju dalam produk minuman. Soju halal Bandung Mojiso "Gak perlu ngadi-ngadi deh buat soju halal. Soju pasti mengandung alkohol. Jika ingin buat minuman yang gak mengandung alkohol serta halal ya jangan pakai nama soju," cuit account @Prisc****. Walau demikian, ada pula warganet yang mengh

Sejarah di Balik Pergantian Nama Masjid Agung Demak

Gambar
 Masjid Agung Demak pernah alami beberapa perubahan nama. Masjid yang dibangun semenjak era 14 itu pernah bertukar nama sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah. Miliki Sikap Bijak Bermain Judi Bola Pengurus Takmir Masjid Agung Demak, Wagiyo menjelaskan, sebelum Masjid Agung Demak berdiri, Sultan Fatah membangun bertambah dulu ponpes Glagah Wangi. "Untuk memperkenalkan akidah yang sebetulnya, buat warga Glagah Wangi atau Demak Bintoro. Dahulu sebab pahamnya masih hindu, budhha, animisme, kapitayan, serta keyakinan. Hingga, beliau (Raden Fatah) membangun pesantren dengan kemampuan lafadz laa ilaaha illallah muhammadurrasulullah serta rupanya pesantren itu dapat berdiri serta dapat digunakan oleh warga seputar," jelas Wagiyo pada detikTravel di tempat Masjid Agung Demak beberapa lalu. Simak juga: Mencari Sentral Pengerjaan Senjata Kerajaan Demak di Kudus"Pendirian ponpes itu, atas fundamen perintah guru besarnya, Sunan Ampel. Beliau (Sunan Ampel) pernah heran serta memikir,